Contoh Makalah Laporan Hasil Pengamatan Usaha Dibidang Jasa Penggilingan Padi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, sebagai pencipta atas segala kehidupan yang senantiasa memberikan
rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam kesempatan ini, penulis juga
ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga Tuhan senantiasa membalas
dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Kami menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna perbaikan di masa yang
akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini ketersediaan penggilingan padi di pedesaan
cukup memadai terutama di daerah Indramayu. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
penggilingan padi yang ada dibandingkan dengan tingkat produksi padi di daerah
tersebut. Dalam perkembangan nilai pengetahuan dan teknologi
saat ini kita telah banyak mengenal macam-macam mesin baik dalam industri
penggilingan padi mesin, pembersih gabah, pemecah kulit (paddy scaparation), penyosoh
(polisher), dan ayakan beras (gradder). Dalam hal ini mesin-mesin tersebut telah
membantu dalam proses produksi pada penggilingan padi serta peningkatan mesin
beras yang dihasilkan.
Sebenarnya
praktik penggilingan padi ikut menentukan jumlah ketersediaan pangan (beras),
mutu pangan atau beras yang dikonsumsikan masyarakat, tingkat harga, pendapatan
petani dan tingkat harga konsumen serta turut menentukan ketersediaan lapangan
kerja di pedesaan. Disamping itu dapat
menjadi embrio bagi industrialisasi pertanian di pedesaan. Penggilingan padi dihimpun dalam suatu wadah
agar dapat berperan secara utuh dalam memajukan pemberasan daerah maupun
nasional. Penggilingan padi memudahkan dalam koordinasi dan pembinaan serta
kombinasi dengan stake holders maupun
pemerintah.
Beras
merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan bangsa di Indonesia,
dapat dikaji peranannya dalam aspek budaya, sosial, ekonomi, bahkan
politik. Produksi, prossesing dan
distribusi beras merupakan salah satu sumber pendapatan dan tenaga kerja besar
dalam perekonomian Indonesia.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam
pembuatan makalah ini adalah
- Untuk mengetahui profil usaha penggilingan padi
- Untuk mengetahui mesin pengolahan padi
- Untuk mengetahui proses pengolahan gabah menjadi beras
- Untuk mengetahui hasil pengolahan penggilingan padi
1.3 Manfaat
- Dapat pengetahui profil usaha penggilingan padi
- Dapat mengetahui mesin pengolah padi
- Dapat mengetahui proses pengolahan gabah menjadi beras
- Dapat mengetahui hasil pengolahan penggilingan padi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil
usaha penggilingan padi
a) Nama Perusahaan
Nama
perusahaan ini adalah “CINTA DAMAI” Perusahaan tersebut bergerak dibidang jasa
maupun produksi penggilingan padi dan pengolahan hasil sampingnya.
b) Alamat
Jalan
ampera,RT/RW:15/05, Bulak Lor, Jatibarang, Indramayu.
c) Latar Belakang Pendirian
Perusahaan penggilingan padi Cinta Damai didirikan
oleh Bpk.Edy Toyib pada tahun 1986 di
desa Bulak Lor Beliau terdorong mendirikan perusahaan ini karena ia melihat di
wilayah Desa Bulak lor belum ada perusahaan yang bergerak di bidang
penggilingan padi, padahal sumber penghasilan utama dari sebagian besar
penduduk desa setempat adalah petani. Pada waktu itu untuk memecah gabah
menjadi padi masih ada beberapa orang yang memakai lesung dan jika ingin
menggiling padi harus menuju Desa seblah yang jaraknya bisa mencapai 5km.
Padahal waktuitu transportasi belum semudah sekarang.
Dari latar belakang tersebut, maka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Bulak Lor dan sekitarnya Bpk.Edy Toyib mendirikan sebuah perusahaan “Cinta Damai” Tujuan awal dari pendirian perusahaan ini hanyalah berfungsi untuk penggilingan padi saja, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, pada akhirnya perusahaan ini berkembang menjadi tempat jual beli beras dan juga hasil samping penggilingan.
Dari latar belakang tersebut, maka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Bulak Lor dan sekitarnya Bpk.Edy Toyib mendirikan sebuah perusahaan “Cinta Damai” Tujuan awal dari pendirian perusahaan ini hanyalah berfungsi untuk penggilingan padi saja, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, pada akhirnya perusahaan ini berkembang menjadi tempat jual beli beras dan juga hasil samping penggilingan.
d) Aspek Teknik dan Produksi
Untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan guna menjalankan proses produksi, perusahaan penggilingan padi
“Cinta Damai” menggunakan beberapa teknologi dibidang penggilingan padi antara
lain:
Ø Mesin pemecah kulit yang mampu berproduksi hingga mencapai 2,5 ton perhari.
Ø Mesin poles atau alat penyosoh tipe friksi. Digunakan unttuk menyempurnakan hasil pemecahan kulit gabah.
Ø Mesin diesel sebagai sumber utama pasokan energi perusahaan.
Ø Mesin pemecah kulit yang mampu berproduksi hingga mencapai 2,5 ton perhari.
Ø Mesin poles atau alat penyosoh tipe friksi. Digunakan unttuk menyempurnakan hasil pemecahan kulit gabah.
Ø Mesin diesel sebagai sumber utama pasokan energi perusahaan.
e) Aspek Keuangan
Untuk
mendirikan perusahaan “Cinta Damai” untuk memenuhi Modal usaha atau investasi
dengan menggunakan uang tabungan sendiri, Pinjaman bank dan Pinjaman pemerintah
tanpa bunga (LUEP) yang waktu itu digalakan pemerintah setempat, adapun jatuh
tempo pembayarannya dalam jangaka waktu bulan ke 7 pada setiap tahun
f)
Aspek Pemasaran
Straegi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan ini aalah dengan merangkul semua kasta perdaganan, yaitu dari pembeli eceran sampai dengan lingkup pasar. Untuk pembeli eceran hanya disediakan beras kwalitas kedua dan ketiga. Untuk pedagang menengah yang terniasa beroperasi di pasar-pasar ataupun kios ”Cinta Damai” memberi pelayanan khusus dengan cara memperbolehkan para pedagang membayar belakang setelah sebelumnya memberi uang muka, teapi dari pihak perusahaan tidak menentukan bunga sedikitpun. Oleh kerena itu pedagang dari golongan inilah yang merupakan pelanggan mayoritas dari perusahaan ini.
2.2 Mesin-mesin yang digunakan
penggilingan padi
Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha
industri jasa penggilingan padi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Ø Mesin pemecah kulit/sekam atau
pengupas kulit/sekam gabah kering giling (huller atau husker)
Ø Mesin pemisah gabah dan beras pecah
kulit (brown rice separator)
Ø Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher)
Ø Mesin pengayak bertingkat (sifter)
Ø Mesin atau alat bantu pengemasan
(timbangan dan penjahit karung)
2.3 Proses
Pengolahan Gabah Menjadi Beras
Gabah dipanen pada tingkat kadar air sekitar 22%
sampai 25% basis basah. Gabah dengan kadar air demikian tidak dapat langsung
digiling karena kulitnya masih cukup basah sehingga sukar pecah dan terkupas.
Oleh karena itu gabah perlu dikeringkan hingga kadar airnya berkisar 14% basis
basah, yang biasanya dilakukan melalui proses penjemura. Pengeringan juga dapat
dilakukan menggunakan berbagai tipe alat pengering mekanis yang biasanya
dioperasikan oleh penggilingan padi berskala besar
Sebelum dilakukan penjemuran, gabah harus dipisahkan
dari malainya dengan cara perontokan, agar penjemuran dapat berlangsung lebih
singkat dan dapat menghemat tempat penjemuran. Perontokan biasanya dilakukan
dengan cara manual, yang disebut penggebotan karena gabah bersama malainya
digebot (dipukulkan) pada sebuah papan bercelah sehingga butir-butir gabah
terlepas dari malainya. Cara yang lebih baik adalah menggunakan alat perontok
semi-mekanis (pedal thresher) atau pun mesin perontok mekanis (power
thresher) bila tersedia. Penggunaan mesin perontok mekanis kapasitas
perontokan dapat ditingkatkan hingga mendekati satu ton GKP per jam, selain
juga mengurangi susut perontokan yang umumnya tinggi pada perontokan cara
gebotan (5-8%).
Sedudah dirontokkan gabah kemudian dijemur di
lamporan. Lamporan adalah suatu lantai semen yang dibuat agak tinggi di bagian
tengahnya dengan saluran air diantaranya untuk mencegah berkumpulnya air hujan.
Praktek penjemuran yang baik adalah dengan menggunakan alas tikar atau
plastik/terpal pada lantai sehingga gabah pada lapisan dasar tidak terkena
panas yang berlebihan akibat pemanasan lantai semen, selain memudah untuk
ditutupi dan diangkut ke gudang dengan cepat bila sewaktu-waktu turun hujan
selama penjemuran. Gabah hasil pengeringan dengan kadar air sekitar 14% basis
basah disebut gabah kering giling (GKG) karena sudah dapat menjalani proses
penggilingan.
Sebelum digiling, gabah biasanya dibersihkan dari
segala kotoran seperti jerami, kayu, pecahan batu, logam dan sebagainya.
Kotoran-kotoran lunak seperti jerami akan mengurangi kapasitas giling,
sedangkan kotoran-kotoran keras seperti batu akan merusak mesin penggiling.
Penggilingan gabah dimulai dengan proses pemecahan dan pengupasan kulit/sekam,
dilanjutkan penyosohan beras pecah kulit (BPK) dan diakhiri dengan pemutuan
(grading), sebelum dikemas dan dijual. Alur perlakuan yang dikenakan terhadap
gabah kering panen dalam proses penggilingan gabah/beras dengan perbedaan kecil
yang terletak pada jenis mesin penggilingan padi yang digunakan.
2.4 Hasil Pengolahan Penggilingan
Padi
·
BEKATUL
Dedak atau bekatul, yaitu bagian
kulit ari beras yang terpisah selama penyosohan. Dedak merupakan hasil
penyosohan pertama (ukuran relatif kasar dan kadang-kadang masih tercampur
dengan potongan sekam) umumnya digunakan sebagai pakan. Sedangkan bekatul
merupakan hasil penyosohan kedua (ukuran halus) sering digunakan sebagai bahan
pangan.
·
SEKAM
Sekam merupakan hasil samping
penggilingan padi tertinggi (15-20%), bersifat bulky sehingga memerlukan ruang
yang luas. Pemanfaatan sekam sampai saat ini antara lain sebagai media tanam
untuk jamur dan tanaman hias, sebagai bahan bakar, abu gosok, dan campuran
bahan pembuat genting.
·
BERAS
Dalam usaha
penggilingan beras tentunya hasil utamanya adalah beras, beras yang akan
menjadi produk inti dari usaha tersebut, beras yang dihasilkan tentunya sudah
melalui beberapa proses yang awalnya berasal dari padi/gabah. Beras merupakan
bahan makanan pokok masyarakat pada umumnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Beras
merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan bangsa di Indonesia,
dapat dikaji peranannya dalam aspek budaya, sosial, ekonomi, bahkan politik.
Usaha penggilingan padi merupakan jenis usaha dibidang jasa. Dalam proses
pengolahan padi hingga menjadi beras melalui beberapa tahapan-tahapan dan
masing-masing tahapan menggunakan mesin-mesin yang berbeda pula. Hasil
pengolahan penggilingan padi adalah beras adapun hasil lainnya adalah limbah
yang bisa digunakan kembali atau didaur ulang sesuai keperluan masyarakat.
LAMPIRAN
1.
Biografi
Pemilik Usaha
Bapak
Edy Toyib lahir di indramayu pada tanggal 3 maret 1960, anak dari pertama dari
6 bersaudara dari anak Bpk.H.Tasdik dan
Ibu.Hj.Masinah , riwayat pendidikan Bpk.edy toyib hanya sampai sekolah dasar di
sdn bulak lor 1, bpk.edy toyib memulai usaha pada tahun 1986 dan mendirikan
pabrik pada tahun 1986 bersama istrinya Ibu.Tuslicha dan sampai sekarang.
2.
Dokumentasi
Comments
Post a Comment